Nama : Ratu Anggun Pertiwi
NPM :
25211908
Kelas :
2EB22
Tugas : SoftSkill - Ekonomi Koperasi
BAB IX
Efek-Efek Ekonomis Koperasi
Pada dasarnya setiap
anggota akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan koperasi:
1.
Jika kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya
2. Jika pelayanan itu di tawarkan dengan harga, mutu atau
syarat-syarat yang lebih menguntungkan dibanding yang di perolehnya dari
pihak-pihak lain di luar koperasi.
Efek Harga dan Efek Biaya
Istilah partisipasi
dikembangkan untuk menyatakan atau menunjukkan peran serta (keikutsertaan)
seseorang atau sekelompok orang dalam aktivitas tertentu. Karena itulah
Partisipasi anggota koperasi sangat menentukan keberhasilan koperasi. Dimensi-dimensi
pertisipasi dijelaskan sebagai berikut:
a. Dimensi partisipasi dipandang dari sifatnya
Dipandang dari segi
sifatnya, pertisipasi dapat berupa, partisipasi yang dipaksakan (forced) dan
partisipasi sukarela (foluntary). Jika tidak dipaksa oleh situasi dan kondisi,
partisipasi yang dipaksakan (forced) tidak sesuai dengan prinsip koperasi
keanggotaan terbuka dan sukarela serta manajemen demokratis. Partisipasi yang
sesuai pada koperasi adalah partisipasi yang bersifat sukarela.
b. Dimensi partisipasi dipandang dari bentuknya
Dipandang dari sifat
keformalannya, partisipasi dapat bersifat formal (formal participation) dan
dapat pula bersifat informal (informal participation). Pada koperasi kedua
bentuk partisipasi ini bisa dilaksanakan secara bersama-sama.
c. Dimensi partisipasi dipandang dari pelaksanaannya
Dipandang dari segi
pelaksanaannya, partisipasi dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak
langsung. Pada koperasi partisipasi langsung dan tidak langsung dapat
dilaksanakan secara bersama-sama tergantung pada situasi dan kondisi serta
aturan yang berlaku. Partisipasi langsung dapat dilakukan dengan memanfaatkan
fasilitas koperasi (membeli atau menjual kepada koperasi), memberikan
saran-saran atau informasi dalam rapat-rapat, memberikan kontribusi modal,
memilih pengurus, dan lain-lain. Partisipasi tidak langsung terjadi apabila
jumlah anggota terlampau benyak, anggota tersebar di wilayah kerja koperasi
yang terintegrasi, sehingga diperlukan perwakilan-perwakilan untuk menyampaikan
aspirasinya.
d. Dimensi partisipasi dipandang dari segi kepentingannya
Dari segi kepentingannya
partisipasi dalam koperasi dapat berupa partisipasi kontributis (contributif
participation) dan partisipasi intensif (incentif participation). Kedua jenis
partisipasi ini timbul sebagai akibat dari peran ganda anggota sebagai pemilik
dan sekaligus sebagai pelanggan. Dalam kedudukannya sebagai pemilik:
1)
Para anggota memberikan kontribusinya terhadap pembentukan dan
pertumbuhan perusahaan koperasi dalam bentuk kontribusinya terhadap pembentukan
dan pertumbuhan perusahaan koperasi dalam bentuk kontribusi keuangan
(penyerahan simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela atau dana-dana
pribadi yang diinvestasikan pada koperasi),
2)
Mengambil bagian dalam penetapan tujuan, pembuatan keputusan dan
proses pengawasan terhadap jalannya perusahaan koperasi. Partisipasi semacam
ini disebut juga partisipasi kontributif.
Dalam kedudukannya
sebagai pelanggan/pemakai, para anggota memanfaatkan berbagai potansi pelayanan
yang disediakan oleh perusahaan koperasi dalam menunjang kepentingannya.
Partisipasi ini disebut partisipasi insentif.
Cara meningkatkan
koperasi dapat dilakukan beberapa kegiatan seperti:
a)
Menyediakan barang-barang atau jasa-jasa yang dibutuhkan oleh
anggota yang relatif lebih baik dari para pesaingnya di pasar.
b)
Meningkatkan harga pelayanan kepada anggota,
c)
Menyediakan barang-barang yang tidak tersedia di pasar bebas
wilayah koperasi atau tidak disediakan oleh pemerintah.
d)
Berusaha memberikan deviden per anggota (SHU per anggota) yang
meningkat dari waktu ke waktu.
e)
Memperbesar alokasi dana dari aktivitas bisnis koperasi dengan
non anggota melalui pemberian kredit dengan bunga yang relatif lebih murah dan
jangka waktu pemngembalian relatif lama.
f)
Menyedihkan berbagai tunjangan (bila mampu) keanggotaan, seperti
tunjangan hari raya, tunjangan kesehatan, dan lain-lain.
Meningkatkan pertisipasi kontributif anggota dalam pengambilan
keputusan dapat dilakukan dengan cara:
a)
Menjelaskan tentang maksud, tujuan perencanaan dan keputusan
yang akan dikeluarkan.
b)
Meminta tanggapan dan saran tentang perencanaan dan keputusan
yang akan dikeluarkan.
c)
Meminta informasi tentang segala sesuatu dari semua anggota
dalam usaha membuat keputusan dan mengambil keputusan.
d)
Memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota dalam
pengambilan keputusan.
Beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan partisipasi kontributif keuangan bersamaan dengan
meningkatkan partisipasi insentif, yaitu:
a) Memperbesar peranan koperasi dalam usaha anggota dengan
b) Menciptakan manfaat ekonomi yang meningkat dari waktu ke waktu.
c) Memperbesar rate of return melalui usaha yang sungguh-sungguh
dan profesionil.
Membangun dan
meningkatkan kepercayaan anggota terhadap manajemen koperasi melalui :
a)
Pemilihan pengurus dan pengelola yang mempunyai kemampuan
manajerial, jujur dan dapat dipercaya,
b)
Melaksanakan catatan pembukuan yang jelas dan transparan, dan
Memperbesar kepentingan anggota untuk mengaudit koperasi.
Memperbesar kepentingan anggota untuk mengaudit koperasi.
Sedangkan tingkat
partisipasi anggota di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian maupun normatif.
Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian maupun normatif.
a)
Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis.
Kemanfaatan ekonomis yang di maksud adalah insentif berupa pelayanan
barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan
biaya dan atau di perolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian dari
keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.
b)
Bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang begitu
dominan, maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus di bedakan antara
harga untuk anggota dengan harga untuk non anggota. Perbedaan ini mengharuskan
daya analisis yang lebih tajam dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang
bersaing.
Analisis Hubungan Efek Ekonomis dan Keberhasilan koperasi
Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang di kejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented). Di tinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang di terima oleh anggota.
Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang di kejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented). Di tinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang di terima oleh anggota.
Keberhasilan koperasi di
tentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partispasi
anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat
yang di dapat oleh anggota tsb.
Penyajian dan Analisis Neraca
Di sebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para anggota dan
perubahan lingkungan koperasi, terutama tantangantantangan kompetitif,
pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara kontinu di sesuaikan.
Ada dua faktor utama yang
mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya.
1)
Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama
organisasi non koperasi).
2) Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan
peradaban. Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam
mengkonsumsi produk-produk yang di tawarkan oleh koperasi.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar